Foto Kelas RB angkatan 2010 Bersama Dosen

Foto Kelas RB angkatan 2010 Bersama Dosen

Foto Kelas RB angkatan 2010 Bersama Dosen

Foto Kelas RB angkatan 2010 Bersama Dosen

Foto Kelas RC angkatan 2010 Bersama Dosen

Foto Kelas RA angkatan 2010 Bersama Dosen

Foto Kelas RA angkatan 2010 Bersama Dosen

Foto Bersama Dosen

Foto Bersama Dosen

Thursday, December 22, 2011

SISTEM INFORMASI KEUANGAN






SISTEM INFORMASI KEUANGAN

TUGAS  SISTEM INFORMASI

Dosen : Nahot Frastian, S.Kom















OLEH:
KELOMPOK 8 :

Andrianto                            201043500143
Nurul Ulfa S.                       201043500195
Moh. Prasetyo                  201043500185
Syaiful Bachri                     201043500190









UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha ESA, atas berkat danrahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tugas makalahini yang berjudul “Sistem Infomasi Keuangan”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan Sistem Informasi.Selain hal itu, makalahini dibuat sebagai suatu kajian terhadap penggunaan teknologi informasi, sehingga dapat dijadikan suatu referensi bagi para pembacanya.

Rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya haturkan kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut membantu agar terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalahini masih terdapatkekurangan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu demisempurnanya makalah ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


Jakarta, November 2011




Penulis






DAFTAR ISI

HALAMAN  JUDUL.............................................................................1
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................4

BAB  I  PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................5
Rumusan Masalah.........................................................................6
Tujuan masalah.............................................................................6
Manfaat.......................................................................................6
BatasanMasalah............................................................................7

BAB II PEMBAHASAN
Tujuan SIM Keuangan.....................................................................................7
Model sistem informasi keuangan....................................................................8
Subsistem Model SIM Keuangan..................................................................... 8 Subsistem input............................................................................... …………9 Subsistem output........................................................................... ……………9
Pengertian SIM Keuangan.............................................................10
Contoh system informasi…………………………………………………………….16
Model end user computing…………………………………………………………..29

BAB III PENUTUP  Simpulan……...............................................................................................36
Saran….........................................................................................................36


DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Model sistem informasi keuangan...................................................................10
Pengaruh tingkat manajemen pada sumber informasi keuangan.......................20
Pengaruh tingkat manajemen pada bentuk penyajian informasi keuangan..........20
Hubingan tingkat manajemen dengan fungsi manajemen..................................21
Informasi dan dua bentuk keahlian yang mendasar……………………………….…………24
Gambar pemecahan masalah dengan CBFIS subsistem CV. Wisma Lingga………………26
Rantai Komunikasi…………………………………………………………………………..27
Model end user computing………………………………………………………………….28
Gambar Pembangunan dan pengembangan system model SLC…………………………….30
Hubungan peranan manajer dan spesialis informasi keuangan………………………………31









BAB  I
PENDAHULUAN

             Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologidiusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakincanggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologitentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktuyang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkatdengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.

Kementerian/Lembaga wajib untuk menyampaikan Laporan Keuangandan Barang Milik Negara melalui sistem aplikasi yang telah dikembangkan secaraterpisah oleh Departemen Keuangan.Peningkatan kualitas sistem pelaporankeuangan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang akurat,akuntabel dan tepat waktu.Dengan adanya sistem yang mempergunakanteknologi informasi, pekerjaan penyusunan laporan keuangan akan lebih mudahdan rapi.


Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalammenyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan.Dengan adanya kerja sama antara petugas SIMKeu dan pengelola/teknisi, maka pemanfaatan teknologi informasi ini menjadi maksimal.Maka dikembangkanlahAplikasi SIM Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengankendala yang harus diselesaikan dengan baik.







•             Rumusan Masalah

Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan sistem informasi manajemen keuangan, yaitu:
1.Bagaimanakahpengertian sistem informasi manajemen keuangan ?
2.Bagaimanakahmodel sistem informasi manajemen keuangan?
3.Bagaimanakahsubsistem model sistem informasi manajemen keuangan?


•             Tujuan Penulisan

1.            Merupakan tugas dari mata kuliah sistem informasi dan untuk melatih kemampuan seorang mahasiswa dalam membuat makalah guna meningkatkan kemampuan mata kuliah sistem informasi
2.            Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen khususnyamanajemen keuangan.
3.            Untuk mengetahui pengembangan sistem informasi menajemen keuangan pada suatu lembaga.


•             Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1.            Bermanfaat sebagai suatu proses belajar dalam membuat makalah.
2.            Dapat mengkaji lebih dalam tentang sistem informasi menajemen keuangan.
3.            Bermanfaat sebagai suatu proses belajar untuk mengetahui mengenai system informasi menajemen keuangan.
4.            Untuk menambah pengetahuan tentang sistem informasi menajemen keuangandan aplikasinya dalam suatu lembaga.


•             Batasan Masalah
Pada penulisanini diperlukan batasan-batasan agar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga tujuan penulisandapat tercapai.Adapun batasan masalah yangdi bahas pada makalah ini adalah :
1.            Pengertian Sistem Informasi Manajemen Keuangan dimana yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan satkerdimana terdapattujuan SIMKeu, tujuan SIMKeu, model SIMKeu.
2.            Model sistem informasi keuangan, dimana terdapat Komponen Input Sistem Informasi dan Komponen OutputSistem Informasi.
3.            Subsistem Model SIM Keuangan dimana akan dijelaskan lebih rinci dari bagian-bagian dariKomponen InputSistem Informasi dan KomponenOutputSistem Informasi












BAB II
PEMBAHASAN

•             Tujuan SIM Keuangan

SIM Keuangan dikembangkan dengan tujuan:

1.Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dandapat dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.
 
2.Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan

3.Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan

•             Subsistem input
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistemaudit internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1.Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan datamengumpulkan data internal dan lingkungan.Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dandimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringanyang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data jugamengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan danaccount receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok.

Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh IImenggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagaidasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkunganmemberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggandan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematisuntuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akanmemasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historisyang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.

Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem InformasiManajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemendalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalamhal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen. Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal inidisebabkan oleh beberapa hal yaitu:

 
i.Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan
ii.catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii.SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruhsistem informasi fungsional.

•             DASAR PEMROSESAN DATA

Kita telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan melanjutkan pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi.

 Sinonim dengan Accounting .Dalam pandangan kitasistem pemrosesandata adalah sama dengan sistem accounting.

Tujuan Pemrosesan Data.Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-ti-date.

 Aplikasi yang Dibutuhkan.Perusahaan tidak memutuskan apakahmengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebutdikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham,masyarakat kuangan dan pemerintah.

Tugas Pokok. Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu pemgumpulan data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen.

Sifat Pemrosesan Data.Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yanglengkap, utamanya mempunyai fokus histori dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.

Subsistem Pemrosesan Data.Subsistem dari sistem distribusi,menampilkan contoh yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukanmelalui arus data. Subsistem penggajian melengkapi delapan subsistem darisistem distribusi untuk membentuk inti pemrosesan data bagi berbagai jenisorganisasi.

DATA ACCOUNTING
Data acounting memberikan record mengenai segala kepentinganmeneter yang terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi, yang menjelaskan fakta yang penting yaitu apa yang telah terjadi, kapankejadiannya, siapa yang terlibatdan (dalam berbagai kasus) berapa jumlah uangyang terlibat.Data ini dianalisis dengan berbagai cara, yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informsi manajemen.


SISTEM  BIAYA

Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti darinamanya, menentukanbiaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajarisubsistem harga dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategitersebutdapa efektif.

Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia jugamempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur  biasanya didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakansubsistem biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran juga tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka iatidak akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat tergantung pada sistem biaya .
               

2.Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internalauditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatandengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internaldirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.







Subsistem audit internalsama dengan subsistem penelitian pemasaran dansubsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.  Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalampekerjaan perancangan dan evaluasisistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikanlaporan kepada CEO atau eksekutif puncaklain.

Gambar 2.2 Posisi Auditing Internal dalam Organisasi
Jenis –Jenis Aktivitas Auditing
Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan,operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internaldapat melakukan semua aktivitas tersebut.

 Auditing Keuangan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadapkeakuratan record perusahaan danmelakukan jenis aktifitas dan dilakukan olehauditor eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khususterpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama denganauditor eksternal.

 Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan)evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaankomputer.

Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan auditoperasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh,auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman.

                Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan, audotor internal mempelajari sistem yang telah ada

3.Subsistem intelegensi keuangan

Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkandata dari masyarakatkeuangan yaitu bank,agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya.Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikaninformasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trendyang dapat mempengaruhikondisi perusahaan. Berperan untuk digunakanmengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik

Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan,maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensikeuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencariinvestasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistemintelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang sahamdan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini jugamengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi yangmempengaruhi arus uang bersal dari pemerintah federal dan, beberapadiantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM
Semua korporasi,kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemenini memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan dan pemegangsahamnya. Kebanyakan arus informasi dari perusahaan k epemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik pemegang saham maupun, calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk menilai ataumemertimbangkan peluang investasi yang ditwarjkan oleh perusahan tersebut.

Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegangsaham,yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasiyang bentuknya sangat ringkas.
Pemegang saham juga menggunakan departemen hubungan pemegangsaham sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan, saran, dan informasi lainkepada perusahaan. Juga,sekali dalam setahun, pemegang saham mempunyaikesempatan untuk mengikuti meeting pemegang saham. Walaupun sebagaian besar komunikasi dilakukan oleh perusahaan pada meeting ini, namun pemegangsaham diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangannya secara terbukayang ditujukan kepada eksekutif korporasi.

INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN

Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab mengenaitelah dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi bersifat formal,yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasiekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnyalingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingintetap menggunakannya.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS UANG

Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsungterhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasitabungan dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransimerespon pemberlakuan undang-undang pemerintah fderal ini merupakan pengaruh langsung. Masyarakat keuangan meresponnya dengan cara menaikkanatau menurunkan suku bunga. Perusahaan akan merasakan pengaruh langsung iniketika ia meminjam uang atau menginvestasikan dana surplusnya.






METODE UNTUK MEMPEROLEH INTELEGENSI KEUANGAN

Perusahaan mengumpulkan intrelegensi keuangan dengan tiga cara pokok,yaitu komunikasi informal,publikasi tertulis,dan database computer.
Komunikasi informal. Sebagian besar intelegensi keuangan dikumpulkandengan cara homunikasi informal antara eksekutif perusahaan dengan anggotamasyarakat keuangan.
Publikasi tertulis. Sebagian besar intelegensi keuangan dapat diperolehdari surat kabar,laporan berkala, dan majalah.
Database Komputer. Seperti dialog dan BRS memberikan database yang berisi informasi,khususnya informasi yang sesuai dengan intelegensi keuangan.

2.3.2Subsistem output
Sistem informasi keuangan mencakup tiga subsistem output, yaitusubsistem peramalan, subsistem menajemen dana dan subsistem pengontrolan

1.Subsistem Peramalan
Subsistem Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk  jangka waktu sepuluh tahun atau pun lebih. Aktivitas tahun yang akan datangterutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal sepertikapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan tersebutdiperpanjang, makapengaruh lingkungan meningkat.Perubahan kebutuhankonsumen harus diantisipasi, seperti halnya mengantisipasi iklim ekonomi. Model peramalan telah dikembangkan, yaitu meliputi data internal dan lingkungan. Dataini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.Model ini berfungsi sebagai alatDSS untuk memecahkan masalah yang menjadikurang terstruktur karena adanya perpanjangan jangka waktu perencanaan.

Ada berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan. Perusahaan biasanya akan menggunakan kombinasi dari beberapa teknik, dengan mencari prediksi masa depan yang paling baik.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk  peramalan sebelum ia diterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.

Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita harusmengetahui bahwa :
•             Semua ramalan adalah proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalahdengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalanmengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
•             Semua ramalan terdiri atas keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepatm yangdiberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapatdiukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
•             Tak ada teknik peramalan yang sempurna
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkanmemberikan keakuratan prediksi 100 persen

Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan pertimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar  perencanaan masa yang akan datang.

a)Metode Non-Kuantitatif
Pendekatan non-kuantitatif  tidak melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan penalaran seperti, “Kami menjual dua ribu unit pada tahun lalu dankami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akanmenjual dua ribu lima ratus pada tahun mendatang.” Ramalan seperti ini hanyamempunyai dasar sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Atau ramalantersebutdapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan bisnis yang telah bertahun-tahun.Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik.






Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakupmetode kuantitatif. Ada dua metode, yaitu konsensus panel dan Delphi.
•             Teknik konsensus panel terdiri dari kelompok ahli yang secara terbukamembahas faktor yang berhubungan dengan masa depan yang melakukansebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
•             Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaiankuesener yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikitdemi sedikit isinya tersaring terus.

Metode non-kuantitatif dapat digunakan bersama dengan outpu dari sistem kuantitatif. Sebagai contoh, para eksekutif dapat membahas output dari peramalan yang berdasarkan komputer dalam setting konsensus panel.

b)Metode Kuantitatif Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif yang berjangkauan dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun adalah regresi.Ia melibatkan hubungan aktivis yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivis lainnya, seperti jumlah tenaga penjual. Hubungan ini ditunjukkan pada Gambar 2.3


Gambar 2.3 Dengan Menggunakan jumlah tenaga penjual untuk memproyeksikan penjualan




Ada tujuh point yang digambarkan pada grafik tersebut. Merekamenggambarkan hubungan antara dua variabel selama periode sebelumnya,katakan tujuh tahun yang lalu. Sebagai contoh, dalam satu tahun diperkirakan dua puluh tenaga penjual, dan penjualannya sekitar 2.300 unit (garis putus-putus).Terlihat dari gambaran tersebut bahwa hubungan positif berada diantara duavariabel tersebut yaitu lebih banyak tenaga penjual yang dipekerjakan, maka akanlebih tinggi pula penjualannya.
Analisis regresi memungkinkan penggunaan model matematis untuk menentukan hubungan dengan cara yang sangat tepat. Ketika model tersebutdijalankan, baris regresi dapat diperpanjang ke seluruh point, sehingga jarak totaldari tiap point ke baris adalah pada tingkat yang minimum . Baris ini sangat cocok dengan point tersebut. Manajemen kemudian dapat menggunakan baris regresiuntuk meramalkan penjualan berdasarkan pada jumlah tenaga penjual tertentu.Sebagai contoh, jika perusahaan mempekerjakan lima puluh tenaga penjual, iadapat mengasumsikan bahwa penjualan akan menjadi sekitar 5.000 unit.

Contoh ini hanya melibatkan dua variabel yaitu penjual dan penjualan. Istilah
variabel independen digunakan untuk menjelaskan jumlah tenaga penjualsebab, dalam metode ini, jumlahnya tidak tergantung pada variabel yang lain.Sebaliknya, istilah
variabel dependen digunakan untuk menjelaskan volume penjualan sebab ia tergantung pada jumlah tenaga penjual. Jenis regresi ini disebut regresi bivarte yaitu hanya dua variabel yang terlibat. Kadang-kadang jugadigunakan istilah regresi sederhana.

c)Metode Ekonometrik
Jenis model peramalan yang paling kompleks adalah modelekonometrik, yang menggunakan sejumlah persamaan untuk memproses dataekonomi. Istilah model ekonomi makro, juga digunakan, karena model tersebutmensimulasi seluruh aktivitas ekonom nasional, bukannya hanya pada satu perusahaan (model mikro). Perusahaan akan emnggunakan proyeksi ekonominasional, seperti yang dihasilkan oleh model ekonometrik, untuk memproyeksi kanaktivitasnya sendiri.





Persamaan dasar untuk model ekonometrik adalah :

GNP = C + I + G + NE
Dengan :
GNP = Gross National Product
I= Invenstasi Bisnis
G= Pembelian Pemerintah
NE= Ekspor dikurangi Impor

Setiap variabel independen dalam persamaan ini berasal dari sejumlah persamaan lain. Sebagai contoh , pengeluaran konsumsi perorangan dihitung dari persamaan yang berkaitan dengan pentapatan income, pengeluaran, pajak yangdibayarkan, dan tabungan. Variabel dalam persamaan ini dihitung dari tingkat persamaan yang lebih rendah lagi, dan seterusnya. Oleh karena itu, model tersebutadalah sebuah jaringan hirarkis dari beberapa persamaan.

Perusahaan besar pun belum tentu bisa menciptakan modelekonometriknya sendiri dan mengumpulkan serta memelihara dataaekonometriknya tersebut. Oleh karena itu, banyak econometric forecasting firm(perusahaan peramalan ekonometrik) yang beroperasi di seluruh dunia selamaakhir tahun 196-an dan tahun 1970-an. Sebagian besar perusahaan Fortune 500dan pemerintah federal berlangganan dengan pelayanan tersebut.

Namun demikian, popularitasnya hanya berumur pendek. Perusahaan peramalan tersebut gagal mengatasi resesi tahun 1973-1975 dan 1981-1982 bagi pelanggannya, dan banyak pelanggannya yang memutuskan untuk melakukandengan cara lain. Akibatnya sebagian besar perusahaan peramalan ekonometrik ambruk.

Sekarang, dilakukan cara pengelompokkan kembali. Para ahli ekonomimemodifikasi teori mereka agar dapat merefleksikan dengan lebih baik pengaruhyang muncul pada akhir tahun tujuh puluhan dan awal tahun delapan puluhan.Lebih dari itu, model mainframe diupayakan untuk diganti dengan versmikrokomputer.




Model berdasarkan mikrokomputer menggiatkan lagi minat pada peramalan ekonometrik, karena ia berharga murah dan mempunya kemampuanmenampilkan paket grafik word prosesor untuk membuat laporan peramalan yang bagus.

Peringatan yang kita sampaikan pada Bab I mengenai paket bidang pemasaran berdasarkan mikrokomputer juga berlaku disini. Kunci keberhasilan penggunaan paket peramalan ekonometrik adalah menginterpretasi outputnyadengan tepat. Output dari model ekonometrik perlu dievaluasi secara tepat oleh pakar ekonomi yang telah terlatih dengan baik.

d)Menempatkan Peramalan dalam Perspektif
Manajer pada semua tingkat dalam semua bidang melakukan ramalandengan suatu atau cara yanglainnya, Lebih tinggi tingkat manajemennya, makaakan lebih jauh atau panjang cakrawala perencanaannya. Oleh karena itu, peramalan jangka panjang adalah yang paling menjadi minat utama bagi tingkatmanajemen puncak. Peramalan jangka pendek lebih dipentingkan bagi tingkatmanajemen bawah dan peramalan ini dilakukan oleh semua fungsi perusahaan.

Peramalan jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh ekonominasional dan mungkin internasional. Karena adanya sifar yang khusus ini makatanggung jawab peramalan jangka panjang dipusatkan dalam perusahaan.Pembuatan ramalan adalah tanggung jawab dari subsistem peramalan dan, dalamkerangka kita, ia dilakukan oleh fungsi keuangan. Ia dapat juga dilakukan oleh bagian perencanaan jangka panjang khusus.

2.Subsistem Manajemen Dana
Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arusuang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sisteminformasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arustersebut.

Model Cash Flow adalah contoh yang tepat mengenai cara penggunaankomputer untuk mengelola arus uang, karena ia mencakup seluruh struktur yaitu dari penerimaan cash sampai pembayaran atau pengeluaran cash. Banyak keputusans ubsider atau tambahan yang harus dibuat dalam struktur ini, dansubsistem manajemen dana dapat memberikan dukungannya.
MENGGUNAKAN EXPERT SYSTEM UNTUK PERSETUJUAN KREDIT
Profesor Verikat Srinivasan dari Northeastern University dan Yong H.Kim dari University of Cincinnati telah mengembangkan expert system prototipuntuk digunakan oleh perusahaan Fortune 5000 dalam persetujuan kredit. Kitaakan menggunakan huruf SRR untuk mengidentifikasi perusahaan.

Kebijaksanaan kredit perusahaan terdiri atas dua aktivitas : (1) menetapkan batasan kredit (credit limit) untuk pelanggan baru dan meninjaunya kembali sekalisetahun, dan (2) menanganni pengecualian per hari. Ada tiga jenis pengecualian,yaitu pelanggan baru, pelanggan lama yang melebihi batasan kreditnya, dan pelanggan lama yang terlambat melakukan pembayaran pembelian sebelumnya.Subsistem entri pemesanan kembali mendeteksi pengecualian tersebut danmemberitahukan analisiskredit untuk meninjau kembali accountnya.

Srinivasan dan Kim menginterview para manajer kredit dan melakukan pengamatan terhadap analis kredit yang membuat keputusan kredit. Manajer kredit senior bertindak sebagai ahli.


MENEMPATKAN  MANAJEMEN  DANA  DALAM  PERSPEKTIF
Perusahaan tidak secara penuh oleh lingkungannya. Berkaitan edngansumber uang, perusahaan dapat mepengaruhi arus yang mengalir ke dandarilingkungan. Program yang ada di dalam subsistem manajemen danamemungkinkan manajer keuangan untuk membuat keputusan yang dapatmempengaruhi arus tersebut sesuai yang dikehendaki. Kita telah melihat bagaimana expert system dapat digunakan untuk mengatur arus masuk dengancara menerapkan kebijaksanaan kredit perusahaan. Pengaruh yang kuat atas aruskeluar ditahan oleh subsistem pengontrolan.

3.Subsistem Pengendalian / Pengontrolan
Subsistem ini terutama terdiri dari atas program yang menggunakan datayang dikumpulkan oleh subsistem pemroses data, guna untuk menghasilkanlaporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan itu biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengananggaran. Subsistem Pengendalian memungkinkan manajer untuk mengontrol penggunaan anggaran.
PROSES PENGANGGARAN

Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semiterstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk recordaccounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan.Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaandalammenyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.

a)Pendekatan top-down.
Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaranyang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya.Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dandapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.

b)Pendekatan bottom-up.
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai daritingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwaorang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakandan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya.

c)Pendekatan partisipatif.
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-uptersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunananggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut.Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusunanggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajertingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjangkepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek  bagi manajer tingkat bawah.






Gambar 2.4Proses Penyusunan anggaran
Gambar 2.4  menunjukkan proses penyusunan anggaran partisipatif. Nomor dalam paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor yang ada dalam gambar. Contoh ini berasumsi bahwa perusahaan menggunakan pemodelan matematis maksimal.
1.            Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran.Model peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasaldari manajer pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan pertimbangan yang berasal dari eksekutif pemasaran.

2.            Manajemen puncak memeriksa ramalan danmembuat keputusan yangdidasarkan pada evaluasi subyektif dan input yang lain.

3.            Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model perencanaan sumber, yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluansumber untuk tiap bidang fungsional. Sebagaicontoh, jika perusahaan inginmenjual 230.000 unit pada tahun depan, maka harus dipekerjakan delapantenaga penjual baru, harus dibeli sebuah drill press baru, harus ditambahkanlagi dua tenaga accounting baru, dan harus diinstal sebuah disk drivetambahan. Modem MRP yang kita bahas pada Bab 2 dapat menjadi bagiandari model perencanaan sumber ini yaitu untuk memproyeksikan keperluan bahan

4.            Proyeksi dari model perencanaan sumber tersebut kemudian dievaluasi olehmanaher dari setiap bidang fungsional. Manajer ini menggunakan pengetahuan bisnis mereka untuk mengatur atau menyusun jumlah yangmenurut mereka cocok. Setiap manajer bekerja sama dengan atasannya untuk menetapkan anggaran yang dapat diterima. Tanda panah dua arah yangmenghubungkan langkah ini dan langkah berikutnya menggambarkan giveand take antara manaemen puncak dan manajemen fungsional pada waktu penyusunan anggaran telah selesai.

5.            Kombinasi anggaran fungsional yang telah disetujui mewakili anggaranorganisasional. Bila anggaran telah ditetapkan,ia jarang sekali berubahselama tahun fiskal.

             LAPORAN ANGGARAN
Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau devisi,terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa, pemasok dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan perbulasepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas.

Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerimalaporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenarnya dari tiap unitdibandingkan dengan anggaran.

Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer.Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akn memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggaran selam setahun.

RASIO PENAMPILAN
Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan jugamenghasilkan sejumlah rasio penampilan., yang memungkinkan manajer padasemua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standartindustri perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan.Rasio ini dihitung dengan menggunakan total rekapitulasi dari transaksiaccounting.

Hanya ada beberapa rasio. Diantaranya, yang paling terkenal adalahcurrent rasio yang mengukur tingkat hutang jangka pendek dengan aset yangdapat diubah menjadi cash dengan mudah, yang dapat dicakup oleh unit perusahaan atau organisasional.


Rasio sebesar 1,0 atau lebih besar adalah yang diinginkan, karena ia berarti bahwa hutang dapat ditutup tanpa harus menjual beberapa aset.
Rasio populer yang lain adalah inventory turnover.

Umumnya, lebih tinggi rasionya akan lebih baik. Rasio adalah indikasidari kemampuan manajer untuk menjaga pergerakan stok.Rasio seperti diatas digunakan oleh manajer dan orang luar (seperti analiskeuangan, calon investor, dan pemegang saham) untuk memonitor penampilan perusahaan. Rasio ini mewakili gambaran inti dari data accounting danmemberikan cara yang sederhana untuk memahami data tersebut.
































BAB III
PENUTUP

1.1Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut

1.            Sistem informasi manajemen keuangan(SIM keuangan) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi(keuangan)menjadi informasi, dalam rangka mempermudah proses transaksi-transaksiyang terkait dengan akuntansi itu sendiri.

2.            Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemenkeuanganyang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologikomputer (baik  hardware  maupun soft ware) dan juga teknologi lain yangmencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.

3.            Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen keuanganmeliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi      (end user computing ), dan teknologi tanggap cepat.

4.            Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara eksternsebagai konsultan.







34




1.2Saran

Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sisteminformasi manajemenkeuangan, berikut beberapa saran yang dapat sampaikan diantaranya :

1.            Pendekatan pengembangansistem informasi manajemen keuanganberbasisteknologi informasi diharapkan sesuai dengan komponen sistem informasiyang ada

2.            Sistem informasi yang ada diharapkan agar dikembangkan lebih lanjut sesuaidengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.            Sistem informasi manajemen keuanganyang berbasis teknologi informasiharus dimanfaatkan secara maksimal














35
DAFTAR PUSTAKA



http://simkeu.depdiknas.go.id/Lola, Kacaribu . 2010
.SIM keuangan
.(http://lolakacaribu.blogspot.com/2010/01/sim-keuangan.html) diakses april 2010

Mc leod, Raymond, Management information system, 7th ed, prentice hall, New Jersey, 1998.

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Mandar maju.

Gordon B. Davis, kerangka dasar System Informasi Manajemen bagian I pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2002
Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset, 2003.
O’Brien, James A. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat, 2005.
Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra
Teguh SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Teguh Cahyono, Sistem Informasi : Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Aplikasi,Penerbit Graha Ilmu .






DOWNLOAD MATERI INI

Sunday, December 18, 2011

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Latar Belakang
                Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya usaha pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan yang ada untuk mendapatkan hasil penjualan yang setinggi-tingginya, memperoleh pelanggan baru, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Selain itu kondisi pasar juga semakin terpecah-pecah, daur usia produk semakin pendek, dan adanya perubahan perilaku konsumen membuat pemasaran semakin penting.
                Dengan lingkungan yang ketat persaingan ini, konsumen memiliki peluang yang sangat luas untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya sehingga konsentrasi pemasaran tidak lagi hanya bagaimana produk itu dapat sampai kepada konsumen tetapi lebih focus kepada apakah produk itu telah dapat memenuhi permintaan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
                Untuk memenuhi hal ini, sebuah perusahaan harus mampu menyediakan produk yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah, informasi lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Perusahaan tidak lagi hanya memikirkan keuntungan semata tetapi mulai memperhatikan sector potensial lainnya yang dapat mempertahankan atau meningkatkan pendapatan sehingga kepentingan pelanggan pun menjadi perhatian utama. Karenanya berbagai upaya dilakukan agar hubungan pelanggan dengan perusahaan berjalan dengan baik.






DEFINISI
Definisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi pemasaran (SIP) terdiri dari manusia, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, mengatur, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat kepada pembuat keputusan pemasaran.
Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan
dengan:
  1. Produk
  2. Tempat
  3. Promosi
  4. Harga produk

















                ARUS INFORMASI KOTLER







Ket.
             Intelijen Pemasaran, informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
             Informasi Pemasaran Intern, informasi yang dikumpulkan didalam perusahaan.
             Komunikasi Pemasaran, informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.












Model Sistem Informasi Pemasaran


















Komponen Sistem Informasi pemasaran

              Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu : komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran.

             Komponen Input Pemasaran
•             Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.
•             Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan
•             operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
•             Komponen Model Pemasaran

             Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.



             Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

             Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga
             Strategi pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran semua itu dikenal  dengan 4P yaitu:
1.  Produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya
2.  Promosi berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
3.  Place berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan      melalui slauran distribusi
4.  Price terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan

MENILAI KEBUTUHAN INFORMASI
Sistem informasi pemasaran yang baik menyeimbangkan informasi yang diinginkan oleh manajer dengan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang layak untuk ditawarkan. SIP harus mengamati lingkungan pemasaran agar dapat menyediakan, bagi pengambil keputusan, informasi yang harus mereka ketahui untuk mengambil keputusan penting dalam bidang,pemasaran.



MENDISTRIBUSIKAN INFORMASI
Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai sampai manajer menggunakannya untuk mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik. Informasi dikumpulkan lewat pengetahuan pemasaran dan riset pemasaran harus didistribusikan kepada manajer pemasaran yang tepat, pada saat yang tepat.
Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan revolusi dalam distribusi informasi. Dengan kemajuan dalam komputer, perangkat lunak, dan telekomunikasi baru-baru ini, sebagian besar perusahaan melakukan desentralisasi sistem informasi pemasaran.
MENGEMBANGKAN INFORMASI
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan internal perusahaan, pengetahuan pemasaran, dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi kemudian memproses informasi ini untuk membuatnya lebih bermanfaat bagi manjer.
Catatan Internal
Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan catatan dan laporan internal secara teratur, terutama untuk mengambil keputusan perencanaan, implementasi dan pengendalian tugas sehari-hari. Informasi catatan internal terdiri dari informasi yang dikumpulkan dari sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan untuk mengetahui masalah serta pemasaran.


Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai perkembangan dilingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran. Sistem pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa yang dibutuhklan, mengumpulkannya dengan mencari dalam lingkungan, dan menyampaikan kepada manajer.


Riset Pemasaran
Riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar dengan konsumen, pelanggan, dan publik lewat informasi. Informasi itu dipergunakan untuk mengetahui dan menentukan peluang serta masalah pemasaran, untuk menghasilkan, mempertajam, dan mengevaluasi tindakan pemasaran, untuk memantau kinerja pemasaran dan memperbaiki pemahaman mengenai proses pemasaran. Peneliti pemasaran terlibat dalam berbagai macam aktivitas, dari telaah potensi pasar dan pangsa pasar, untuk menilai kepuasan pelanggan dan tingkah laku membeli, untuk mempelajari aktivitas penetapan harga, produk, distribusi, dan promosi.

Analisis informasi
Informasi yang dikumpulkan oleh sistem pengetahuan pemasaran dan riset pemasran sering kali perlu dianalisis lebih lanjut dan kadang-kadang manajer memerlukan bantuan lebih lanjut untuk menerapkan informasi tadi pada masalah dan keputusan pemasaran. Analisis informasi mungkin juga mencakup koleksi model matematika yang akan membantu pemasar mengambil keputusan lebih baik. Setisp model mewakili beberapa sistem, proses, atau hasil yang sebenarnya. Semua model ini dapat membantu menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi kalau dan mana yang terbaik.
Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
         Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
             Data primer dan sekunder
              Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersediadiperpustakan

             Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.

a. Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.

b. Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.

             Subsistem Tempat
pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.

             Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan.






             Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg dihasilkan.

a. Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa poerusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika perusahaan memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.

b. Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk.


SUBSISTEM INPUT PEMASARAN
1.            Sistem Informasi Akuntansi
Menyediakan catatan penjualan yang terinci, yang dapat menjadi dasar untuk Pembuatan Laporan.
Digunakan untuk aplikasi pengolahan data. Data digunakan untuk menyediakan informasi dalam bentuk Laporan Khusus dan Laporan Periodik atau Model Matematika.
2. Subsistem Penelitian Pemasaran
Mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran penjualan, terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Terdapat 2 jenis data yang dikumpulkan : Data Primer dan Data Sekunder.
3. Subsistem Intelijen Pemasaran
Mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing perusahaan. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.




Tugas-tugas dasar Intelijen :







             Mengumpulkan data, terdiri dari data primer dan data sekunder.
             Mengevaluasi data, baik data primer dan data sekunder diperiksa untuk memastikan keakuratannya.
             Manganalisis data, tujuannya mengubah data menjadi informasi.
             Menyimpan informasi / intelijen.
             Menyebarkan informasi / intelijen.











SUBSISTEM OUTPUT PEMASARAN
1.  Subsistem Produk
Semua software yang menginformasikan manajer mengenai produk tersebut. Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan, mulai dari menelusuri penjualan suatu produk sampai dengan memastikan apakah produk tersebut diterima dipasaran atau tidak.
2. Subsistem Tempat
Berbagai saluran distribusi digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke konsumen.
3. Subsistem Promosi
memberitahukan manajer mengenai penjualan langsung dan periklanan.
4. Subsistem Harga
Semua informasi mengenai harga produk tertentu.
Terdapat 2 pendekatan :
             Penentuan harga berdasarkan Biaya, menentukan biaya-biaya yang dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Jika perusahaan memiliki SIA yang baik, ketersediaan data biaya yang akurat membuat tugas subsistem harga menjadi lebih mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
             Penentuan harga berdasarkan Permintaan, yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan dengan tepat. Ini memerlukan pemahaman yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.
5. Subsistem Bauran Terintegrasi
Memungkinkan manajer mengembangkan strategi pemasaran.







Para Pemakai Sistem Informasi Pemasaran
                SUBSISTEM
PEMAKAI             PRODUK              TEMPAT               PROMOSI            HARGA PADUAN
Wa.Pres.Dir. Pemasaran               X             X             X             X             X
Ekesekutif Lain  X             X             X             X             X
Manajer Merk   X             X             X             X             X
Manajer Penjualan                                         X             X            
Manajer Iklan                                    X             X            
Mnj. Riset Pemasaran    X             X             X             X             X
Mnj. Pemasaran Produk               X                                                            
Mnj. Distribusi Fisik                         X                                            
Manajer Lain      X             X             X             X             X




DOWNLOAD MATERI INI





SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR





SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR



DISUSUN OLEH :
MIA WILDIANI   201043500174
AJI PRATAMA   201043500169
GALIH ARI UTOMO          201043500173
BRIAN KURNIAWAN       201043500182

Dosen Sistem Informasi : Nahot Frastian, S.Kom

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi kelas R3B. Adapun judul dari makalah ini adalah “ SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR / PRODUKSI ”.
Penyusunan makalah ini ditunjang oleh beberapa referensi buku yang berkaitan dengan pembahasan yang dilakukan ,media internet, serta berkat bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa proses penulisan makalah ini masih belum sempurna baik materi maupun cra penulisannya , Namun penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik . Oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya, dengan segala kerendahan, keterbatasan, dan kemampuan yang ada.Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah pengetahuan.

Jakarta,    Oktober 2011




Penulis







DAFTAR ISI

                Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................................................III
BAB I  PENDAHULUAN
A.            Latar Belakang....................................................................................................................5
B.            Rumusan Masalah…...........................................................................................................6
C.            Tujuan Makalah……............................................................................................................7
D.            Manfaat Penulisan.............................................................................................................7
E.            Metode Pengumpulan Data...............................................................................................7

BAB II  PEMBAHASAN
A.            Definisi Sistem....................................................................................................................8
B.            Lingkup Kajian Informasi....................................................................................................10
1.1          Pandangan Konvensional.............................................................................................10
1.2          Kondisi Kini Sistem informasi.......................................................................................12
C.            Pengertian Sistem Informasi Manufaktur...........................................................................13
D.            Manfaat Sistem Informasi Manufaktur...............................................................................15
E.            Model Sistem Informasi Manufaktur..................................................................................16
?             Subsistem Input.....................................................................................................17
?             Subsistem Output...................................................................................................20
F.            Komputer Dalam Manufaktur..............................................................................................23




BAB III PEMBAHASAN
G.           Komputer Sebagai Bagian Sistem Fisik...................................................................................24
?             CAD............................................................................................................................24
?             CAM...........................................................................................................................25
?             Robotik.......................................................................................................................25
.
H.            Sistem Konseptual..................................................................................................................26
?             Sistem Titik Pemesanan Kembali...............................................................................26
?             Material Requirement Planning (MRP I)....................................................................27
?             MRP II.........................................................................................................................28
?             Manfaat MRP.............................................................................................................29
?             Just In Time ( JIT ).......................................................................................................29
?             Computer Integrated Manufaktur (CIM)....................................................................30

I.             Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur........................................31
J.             Bagaimana Memanajemen Sistem Informasi Manufaktur......................................................32

BAB IV  PENUTUP
?             Kesimpulan............................................................................................................................33
?             Saran......................................................................................................................................34
DAFTAR  PUSTAKA...............................................................................................................................35








BAB I

PENDAHULUAN


A.            Latar Belakang Masalah

Sistem informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang primer bagi  pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidangyang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagaisarana untuk mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pembisnis sampaidengan kalangan akademisi / pendidikan memanfaatkan komputer sebagaialat bantu untuk mempermudah pekerjaan.

Perkembangan Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) memicubanyak kalangan untuk mencari alternatif pemecahan masalah di bidangteknologi sistem informasi.Penggunaan komputer sebagai alat bantupenyelesaian pekerjaan di bidang teknologi sistem informasi kian marak dan berkembang disegala bidang.Komputer dirasa memiliki banyakkeunggulan, alasannya komputer dapat diprogram sehingga dapatdisesuaikan dengan keinginan user (pemakai) nya.

Kemajuan Teknologi sendiri telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi produksi. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, perlu diadakan sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara untuk menghasilkan informasi yang berguna. Informasi yang berguna tersebut akan mendukung sebuah pengambilan keputusan bagi pemakainya.

Tanpa penguasaan dan pemahaman akan teknologi informasi ini, tantangan globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi informasi. Mengingat perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, maka upaya pengembangan dan penguasaan teknologi informasi yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah mendapat perhatian untuk dapat menjadi masyarakat yang lebih maju.
Sistem informasi telah menspesifikasikan dirinya tak hanya dalam bentuk umum, namun banyak hal dan bidang yang sangat berkaitan dengan sistem informasi.Salah satunya sistem informasi manufaktur / produksi.Komputer sebagai system informasi manufaktur bertanggung jawab mengelola arus bahan pemasok melalui tahap transformasi dan untuk memasarkan distribusi.

Sistem informasi manufaktur ini khususnya di dalam sebuah lembaga perusahaan sangat diperlukan bagi pegawai, pemilik saham, dan mereka semua yang terkait dalam perusahaan tersebut. Namun sistem informasi manufaktur tidak hanya membantu karyawan, pegawai  menangani tugas dasarnya.

Kita mengetahui bahwa fungsi manufaktur  berkaitan dengan produksi perusahaan. Pada mulanyan harus diperoleh uang untuk memulai dan mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas lainnya.Kemudian pendanaan tersebut harus dikontrol agar dapat digunakan secara efektif, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Kepala produksi perusahaan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengelola bahan mentah menjadi produk yang bisa menghasilkan laba yang besar.Maka seorang Kepala Bagian produksi yang berwenang tersebut harus sangat paham akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengerti benar akan sistem informasi manufaktur yang menjadi dasar dan pondasi bagi pekerjaannya.

B.            RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ” Sistem Informasi Manufaktur ”
adalah sebagai berikut :


?             Definisi Sistem
?             Model Sistem Informasi Manufaktur
?             Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
?             Komputer Sebagai Sistem Informasi


C.            Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul ” Sistem Informasi Manufaktur ”
adalah sebagai berikut :

I.             Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
II.            Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi SistemInformasi Manufaktur
III.           Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Informasi Manufaktur
IV.          Untuk mengetahui cara perusahaan memaksimalkan kualitas hasil produksinya denganmenggunakan sistem informasi manufaktur
V.            Memahami secara utuh apakah fungsi CAD, CAM dan Robotic
VI.          Mengenal usaha pokok untuk mengotomatisiasi pabrik, yang meliputi CAD ,CAM dan ROBOTIK
VII.         Memahami konsep perencanaan keperluan bahan dan perencanaan sumber manufaktur
VIII.        Mengetahui bagaimana prosedur formal dalam pengumpulan informasi pemasok memberikan kontribusi terhadap  pemenuhan jadwal manufaktur  dan pencapaian tingkat kualitas yang dikehendaki
IX.           Memahami kegunaan komputer sebagai sistem fisik maupun sebagai sistem informasidalam sebuah perusahaan.
X.            Memahami bagaimana system informasi manufaktur  dapat digunakan untuk membuat keputusan mengenai lokasi pabrik.

D.            MANFAAT PENULISAN

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak , khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menghadapi  situasi apapun yang mengenai system informasi manufaktur.

E.            METODE PENGUMPULAN DATA

Data penulisan makalah ini dengan metode studi ke perpustakaan. Metode studi ke perpustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang sistem informasi  manufaktur / produksi . Selain itu , saya juga memperoleh data dari internet.



BAB II

PEMBAHASAN


A.            Definisi sistem

Sistem adalah suatu kelompok elemen yang berinteraksi atau saling tergantung
secara teratur yang membentuk satu kesatuan menuju  pencapaian suatu  tujuan. Setiap sistem harus memiliki paling sedikit tujuh elemen yang saling bekerjasama agar mencapai tujuan dari sistem  itu.

Ketujuh elemen dari sistem  adalah:
1.            tujuan (objectives)

2.            pelanggan (customers)

3.            output

4.            proses

5.            input

6.            pemasuk (supplier)

7.            pengukuran (measurements).


Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem informasi manufaktur dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah untuk bidang manufaktur, dengan menggunakan sistem informasi yang lain.Beberapa pengertian sistem dari beberapa tokoh, sebagai berikut :






?             Alter (1992)

SistemInformasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.


?             BodnardanHopwood (1993)

Kumpulan perangkat keras dan perangkatlunak yang dirancang untuk mentranformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.


?             Gelinas, OramdanWiggins (1990)

Sistem Buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis computer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.


?             Hall (2001)

Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada para pemakai.


?             Turban, MCLeandanWetherbe(1999)

Mengumpulkan, Memroses, Menyimpan, Menganalisis dan Menyebarkan Informasi untuk tujuan yang spesifik.


?             Wilkinson (1992)

Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusiadankomputer) untuk mengubah masukan menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan.






B.            LINGKUP KAJIAN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnyamapan, seperti disiplin matematika atau ekonomi. Karenanya, sebelum membahas tentang metodologi penelitian sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin yang lain.

Secara garis besar, lingkup penelitian sistem informasi meliputipengembangan, penggunaan dan aplikasi sistem informasi oleh individu, organisasi dan masyarakat (Baskerville & Myers, 2002). Domain yang sangat luas ini memungkinkan adanya diskursus antara disiplin ini dengan disiplin yang lain. Bagian selanjutnya akan membahas secara garis besar diskursus yang terjadi.



1.1 Pandangan Konvensional


Pada masa perkembangan awal sistem informasi dua dekade yang lalu,pada ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada bidang ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (Baskerville & Myers, 2002).

Keen (1980) menyatakan bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada disiplin acuan (reference discipline). Karena disiplin acuan lebih matang daripada sistem informasi, maka para peneliti sistem informasi dapat meminjam dan mempelajari 70 Wahid – Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Sebuah Gambaran Umumteori, metode, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualias dalam bidang disiplin acuan.

Sejak saat itu, para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikandisiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Pada awal perkembangannya, sistem informasi utamanya didasarkan pada bidang rekayasa atau teknik, ilmu komputer, teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision theory).
 Pada awalnya, pada ahli di bidang sistem informasi mempunyai latar belakang pendidikan dalam disiplin-disiplin ini. Sehingga, tidak mengherankan, jika disiplin-disiplin ini dianggap mendasari sistem informasi (Keen, 1980; Mendelson, Ariav, DeSanctis, & Moore, 1987).


Sejalan dengan perkembangan sistem informasi, disiplin acuan sisteminformasi menjadi semakin banyak. Culnan (1987) mengklasifikasikan disiplin acuan sistem informasi ke dalam tiga kategori:

A.            Teori fundamental (fundamental theory). Yang termasuk dalam kategori ini
antara lain adalah ilmu sistem.

B.            Disiplin dasar (undelying disciplines). Termasuk dalam kategori ini di antaranya
adalah ilmu politik, psikologi, dan sosiologi.

C.            Disiplin terapan yang terkait (related applied discplines). Ilmu komputer,akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains manajemen adalah contohdisiplin yang masuk dalam kategori ini.


Daftar disiplin acuan sistem informasi semakin panjang sejalan denganperkembangannya, seperti arsitektur (Lee, 1991), ekonomi (Bakos & Kemerer, 1992), dan antropologi (Avison & Myers, 1997).


Menurut Baskerville dan Myers (2002), hanya sedikit ahli sistem informasiyang mempertanyakan kembali asumsi yang menyatakan bahwa sistem informasi didasar3kan pada disiplin lain yang menjadi acuan dan lebih fundamental, dan sebaliknya, sistem informasi tidak mempunyai tradisi penelitian sendiri. Hal ini berarti, para peneliti sistem informasi meminjam dan mempelajari teori, metode,


Dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapi para
peneliti disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari metode, teori, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam bidang sistem informasi. Dengan demikian, alir pengetahuan dan informasi hanya satu arah (lihat Gambar 1).


Baskerville dan Myers (2002) mengandaikan disiplin sistem informasi berada dalam komponen terakhir dalam rantai makanan intelektual. Menurut mereka, pandangan konvesional ini sekarang sudah kedaluwarsa.




1.2 Kondisi Kini Sistem Informasi


Perkembangan dalam bidang penelitian sistem informasi telahmenjadikannya mempunyai tradisi penelitian tersendiri Baskerville dan Myers (2002). Lee (1991) mendifinisikan lingkung kajian dan perspektif dalam penelitian sistem informasi lebih dari sekedar menguji sistem teknologi, atau sistem sosial, atau bahkan dua-duanya.

Tetapi penelitian dalam bidang ini juga menginvestigasi fenomena yang muncul ketika kedua sistem berinteraksi. Hal inilah yang membedakan pespektif penelitian dan lingkup kajian sistem informasi berbeda dengan disiplin lain. Davis (2000) mengidentifikasi lima bidang kajian yang berkembang dalam bidang sistem informasi .

Sejalan dengan perkembangannya, bidang sistem informasi jugamempunyai banyak hal yang bisa digunakan oleh peneliti dalam disiplin lain. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa kini teknologi dan sistem informasi digunakan hampir pada semua sektor. Sistem informasi penting untuk sektor swasta dan pemerintah, individu, organisasi, negara, dan organisasi antarnegara.

Sistem informasi menyebar ke banyak bidang seperti pertanian, manufaktur, jasa, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan pemerintahan. Fenomena dimana
teknologi dan sistem informasi dengan cepat menjadi bagian dari masyarakat\ menjadikan banyak disiplin ilmu menaruh perhatian pada teknologi ini. Peneliti dalam bidang lain menyadari bahwa banyak hal yang terjadi karena pengaruh teknologi informasi.

Sebagai contoh, para peneliti bidang pemasaran sekarang menaruhperhatian pada e-commerce dan pengaruh teknologi baru pada perilaku konsumen, periklanan, dan sebagainya. Peneliti dalam bidang pendidikan, di antaranya meneliti penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran dan penggunaan Internet untuk pendidikan jarak jauh.

Peneliti dalam bidang administrasi pemerintahan sekarang juga menaruh perhatian dalam e-governmentdan hal-hal yang terkait dengannya. Penelitian dalam bidang lain seperti bisnis internasional, studi komunikasi dan media, manajemen sumberdaya manusia, dan manajemen operasi juga banyak menaruh perhatian pada sistem informasi.





C.            Pengertian Sistem Informasi Manufaktur

Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin (manus = tangan, factus = terbuat), dan di tetapkan di kamus – kamus sebagai “membuat barang-barang dan benda-benda dengan tangan atau khususnya dengan mesin, sering kali pada skalar besar serta dengan pembagian kerja.”Kita dapat melihat bahwa definisi ini tidak benar-benar lengka, namun kita dapat menggunakannya untuk memahami peran manufaktur dalam perkembangan manusia.

Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat.

Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service,dan customer service.

Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.

 Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.

Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,proses dan output.

. Manufaktur adalah suatu kegiatan manusia yang mencangkup semua fase dalam kehidupan. Produk – produk manufaktur adalah semua yang ada di sekitar kita, yakni: apa yang kita kenakan, tempati, lewati, bahkan sebagian besar yang kita makan, semuanya mengalami sejumlah proses manufaktur.

Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa .

Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur

Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan.

Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.

Sumber daya manusia dan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan sistem informasi manufaktur ini.Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus komponen utama untuk melaksanakan SIMa.

 SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan perusahaan.

Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas yang dimana proses tersebut akan didapatkan secara lebih efektif dan efisien.

Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja SistemInformasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Proses realisasi produk (product realization) melibatkan sejumlah kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Realisasi produk melibatkan sejumlah besar kegiatan, banyak di antaranya menjadi bidang keahlian. Lebih tepatnya, manufaktur di anggap sebagai suatu sistem dengan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.

 Interaksi dapat di perkuat dengan cara mempertahankan suatu database umum terkomputerisasi. Empat fungsi terpenting dalam fungsi manufaktur / produksi :

1.            Proses pengolahan , merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan  masukan (input).

2.            Jasa-jasa  penunjang , merupakan sarana yang berupa pergorganisaian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan , sehingga proses pengolahan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

3.            Perencanaan , merupakan penepatan keterkaitan  dan pergorganisaian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.

4.            Pengendalian atau pengawasan , merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataan dapat dilaksanakan.




D.            MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR




Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagaiberikut :

1.            Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasimanufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.

2.            Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang prosespengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemenproduksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebihmeningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.


3.            Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database

4.            Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasilproduksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.









E.            MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR



?             Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem InformasiManajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada

?             proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga

?             output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.




Sumber internal

sumber eksternal Keterangan :

Input Data/Informasi

Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.

Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,frekuensi perawatan, dan lain-lain.

Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data inibiasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.


1.            Sub Sistem Input

a.            Sub Sistem Informasi Akuntansi

Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksipaling baik dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulandata. Pegawai produksi memasukkan data ke dalam terminal denganmenggunakan kombinasi media (bar codes documents, dokumen
dengan tanda pensil, dan kartu plastic dengan garis-garis catatan).

Gambar di bawah ini menunjukkan dua belas terminal pengumpulandata yang terletak di seluruh pabrik.Sub Sistem Informasi Akuntansi [AIS] :

•             Terminal pengumpulan data

•             Menurut arus material

•             Mengumpulkan data pekerjaan (laporan pekerjaan)

•             Mengumpulkan data kehadiran (laporan kehadiran)





Terminal 1, digunakan untuk mencatat data penerimaan bahanbaku yang masuk. Bahan baku tersebut kemudian diperiksakualitasnya, dan hasilnya dicatat pada Terminal 2. Setelah luluspemeriksaan kualitas, bahan baku dimasukkan ke gudang bahan bakudan datanya dicatat pada Terminal 3. Sedangkan Terminal 4 sampai 10digunakan untuk permulaan dan penyelesaian tiap tahan dari prosesproduksi.

Ketika barang jadi selesai, barang tersebut dimasukkan kedalam gudang bahan jadi, dan datanya dicatat pada Terminal 11. Danjika barang akan dikirim ke pelanggan, barang tersebut akandimasukkan ke area pengiriman dan datanya dicatat pada Terminal 12.Penggunaan terminal yang digambarkan dalam gambar di atasdisebut pelaporan kerja, karena menyediakan data yang menjelaskanpelaporan mengenai arus material, pemanfaatan mesin, danpenggunaan sumber daya manusia.

b.            Sub Sistem Rekayasa Industri :

o             Teknisi industri (IE)

o             Mempelajari sistem fisik dan konsep

o             Menetakan standar produksi


?             Subsistem Industrial Engineering (IE)

Merupakan analsis system yang terlatih khusu yangmempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan.Industrial Engineering mengkhususkan diri dalam ranangan danoperasi system fisik tetapi juga memahami system konseptual. Danbagian penting dari kerja IE melibatkan pengaturan standar produksiyang dilakukan dengan cara mempelajari proses produksi untukmenentukan berapa lama waktu yang harus dihabiskan.

c. Subsistem Intelejen Manufaktur

Subsistem intelejen manufaktur membuat manajemenmanufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenaisumber-sumber pekerjaan, material dan mesin.Sub Sistem Intelijen Manufaktur :

•             Dapat dilihat dalam hal kontak lingkungan

•             Serikat pekerja (arus personel)
?             Sistem formal dan informal
?             Informasi personel
?             Pemenuhan kontrak serikat

•             Pemasok (material dan arus mesin)




1.            Informasi Pekerja

Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerjayang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.Jika para pekerjamemilih untuk berserikat, suatu kontrak menjelaskan harapan dankewajiban baik perusahaan maupun serikat.

Informasi yangmenjelaskan kinerja actual dari kedua pihak harus dikumpulkansehingga manajemen dapat memastikan bahwa syarat-syarat dalamkontrak terpenuhi.Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yangmengorganisasikan para pekerja perusahaan.Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupunborongan.

2.            Sistem formal

manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia. Sumberdaya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan danmenhubungakan kepada pihak pelamar.

3.            Sistem informal

arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian
besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :

?             Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan

?             Pengujian data,

?             Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.

?             Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.

?             Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yanglain.


4.            Informasi Pemasok

Sebagian besar departemen pembelian memiliki beberapapembelian yang mengkhususkan diri dalam memperoleh material kelastertentu. Pemilihan pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalammencapai efisiensi dan kualitas produksi.





•             Subsistem Output

Sub Sistem Output Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsure biaya yang terjadi di dalamnya.

a)            Subsistem Produksi

Manajemen manufaktur menggunakan subsistem produksiterutama untuk mengelola proses produksi harian. Kegunaan lainadalah untuk membantu dalam pembangunan fasilitas produksi baru.Subsistem produksi juga dapat membantu manajemen dalam membuatkeputusan lokasi.Sub Sistem Produksi :

?             Digunakan untuk:
o             Membangun fasilitas produksi
o             Menjalankan fasilitas produksi
?             Jadwal produksi ditentukan saat tahap-tahap produksi diselesaikan
?             Menelusuri waktu penyelesaian yang diharapkan dan aktual


b)            Subsistem Persediaan

Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab ataspersediaan bahan baku dan barang dalam proses. Tingkat persediaanbahan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasiyang besar. Uang yang tertanam dalam persediaan tidak dapatdigunakan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk pengeluaran biayapemeliharaan dan biaya pembelian.

Biaya pemeliharaan biasanyadinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan biayatersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian,keusangan, pajak, dan asuransi.Sedangkan biaya pembeliandiperlukan saat material dipesan (biaya telepon, biaya sekretaris, biayaformulir pesanan pembelian, dan sebagainya).Subsistem persediaan biasanyamemiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari subsistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahanmentah menjadi bahan jadi. Sub Sistem Inventory :

•             Pentingnya menentukan tingkat inventory

•             Biaya perawatan (carrying costs)

•             Biaya pembelian

•             Jumlah pesanan ekonomis (EOQ)

•             Jumlah produksi ekonomis (EMQ)



c)            Subsistem Kualitas

Subsistem kualitas memiliki definisi yang sangat kompleks.Semua hal berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performakerja, maupun pemilihan supplier. Banyak hal lain yang bukan definisimutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti prosesperawatan.Proses yang perlu didokumentasi dalam subsistem ini adalahkontrol proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), danSpesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material.

Masihbanyak hal lain yang perlu didokumentasi, namun secara keseluruhan,tiga proses ini dapat mencerminkan kualitas produk yang dihasilkan.Proses perawatan termasuk dalam bagian kualitas karenagangguan proses yang terbesar di lantai produksi adalah karenamasalah perawatan mesin.

Proses perawatan ini berhubungan denganumur ekonomis mesin, sekaligus berhubungan dengan lamanyaperawatan yang dilakukan. Informasi mengenai proses perawatan akansangat mendukung penjadualan produksi, sehingga tidak terlalubanyak preemption (penghentian proses) dalam setiap stasiun kerja.

Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk
dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material.

Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar
yang melandasi TQM adalah :

•             Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan

•             Kualitas dicapai oleh manajemen

•             Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan perusahaan. Karena dengan adanya hubungan yang baik antara pelanggan dengan perusahaan otomatis juga akan membangkitkan hubungan yang baik antara perusahaan dengan pemasok barang. Sehingga proses produksi dan distribusi semakin lancar. TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kualitas. Dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.








Sub Sistem Kualitas :

•             Empat belas pokok thesis Deming; mempertahankan bahwa bukan pekerja tapi manajemenyang menentukan kualitas

•             Manajemen Mutu Total (TQM)

•             Elemen-elemen TQM :
?             Tanpa cacat
?             Kualitas pada sumbe

d)            Subsistem Biaya

Subsistem biaya dapat berisi program-program yangmenyiapkan laporan periodic maupun khusus.Laporan periodic dapatdicetak dan dibagikan, atau dapat disimpan di dalam bentuk yang telahdisusun sebelumnya dalam database untuk diambil nanti.

Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan
manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh
karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di
dalamnya.

 Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses
produksi terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan
sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
Subsistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :

•             Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian,
keusangan, pajak dan asuransi.

•             Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian,biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.Sub Sistem Biaya:

?             Laporan periodik
?             Menyaratkan unsur-unsur:
?             Standard-standar
?             Informasi





F.            Komputer dalam manufaktur    


                Manajer manufaktur bertanggung jawab untuk mengelola arus bahan dari pemasok melalui transformasi dan untuk memasarkan distribusi.Baik personel maupun mesin digunakan untuk memperlancar dan mempermudah arus ini.Dalam perusahaan manufaktur sebagian besar pekerja dipekerjakan dalam fungsi manufaktur.

                Juga, banyak pekerjaan dilakukan oleh mesin yang berfungsi untuk memindahkan bahan disepanjang pabrik dan mesin ini juga digunakan untuk mentransformasi bahan menjadi produk.
                Manajer manufaktur telah memanfaatkan teknologi computer dengan dua cara dasar .seperti halnya yang dilakukan manajer lain di perusahaan , manajer manufaktur telah menerapkan computer sebagai system informasi. Namun, ada aplikasi lain yang bersifat khas bagi area manufaktur.

                komputer digunakan untuk meningkatkan system fisik, dengan cara menjalankan proses fisik atau mengontrol proses tersebut bukannya digunakan untuk memperoleh informasi. Kita memulai pembahasan dengan menjelaskan secara singkat mengenai aplikasi komputer pada sistem fisik.


G.           KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SITEM FISIK


Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam computer sebagai bagian dari sistem fisik adalah :


1)            Computer Aided Design (CAD)

Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yangingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki
makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih
sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer
untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.


CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan danjembatan hingga bagian-bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis.
Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan
rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik-titik lemah, CAD bahkan
dapat membuat bagian-bagian tersebut bergerak seperti sedang digunakan.

Ketikarancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yangdiperlukan untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan.

CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi itudimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi
gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkanmemvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyaiproperti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.

Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD. Computer Aided Design (CAD) :

a.            Computer Aided Engineering (CAE)

b.            Penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk

c.             Menggunakan perangkat lunak CAD

d.            Hasil rancangan disimpan dalam database rancangan




2)            Computer Aided Manufacturing (CAM)

Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan komputer
seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang
diperoleh dari database rancangan.

Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi dapatberlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga manusiaseutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidakberguna.CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya. Computer Aided Manufacturing (CAM) :

•             Penerapan komputer dalam proses produksi

•             Mesin produksi khusus dikendalikan komputer untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasidari database rancangan.

?             Sebagian besar otomatisasi pabrik terdiri dari teknologi CAM

?             Produksi lebih cepat dan presisi.


3)            Robotik (Industrial Robots/IR)

Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secaraotomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur yangmemungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang
tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti
melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan
kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.Robotik :

a.            Melibatkan robot industrial (IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugastertentu dalam manufaktur

b.            IR diperkenalkan pertama kali pada industri mobil tahun 1974

c.             Memungkinkan biaya yang lebih rendah, kualitas tinggi, melaksanakan tugas yangberbahaya








H.            Sistem Konseptual

Sistem ini terdiri dari tiga bagian:


?             Sistem Titik Pemesanan Kembali

Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer
diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan
reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudianmemicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi.

Tingkat barang yang berfungsi sebagaipemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian padatitik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.

Rumus titik pemesanan kembaliManajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitungdengan menggunakan rumus berikut :





Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)


Gambar Titik Pemesanan Kembali Tanpa dan Dengan Safety Stock


?             Material Requirment Planing

Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru untuk manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material
Requirements planing -MRP). Material Requirements Planning (MRP) adalah suatu strategi material proaktif. Maksudnya, MRP melihat ke masa depan dan mengidentifikasi material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukannya.Komponen-komponen utama dalam sistem MRP antara lain:

a)            Sistem penjadwalan produksi, menggunakan empat file data dalammenyiapkan master production schedule. Data input mencakup file pesanan pelenggan, file ramalan penjualan, file persedian barang jadi,dan file kapasitas produksi. Sedangkan master production schedulememproyeksikan produksi cukup jauh ke depan untuk mengakomodasiproses produksi.

b)            Sistem material requirements planning menentukan berapa banyakmaterial yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yangdiinginkan. File bill of material digunakan untuk menguraikan bill ofmaterial untuk tiap jenis barang yang dijadwalkan untuk diproduksi.Dan file persediaan bahan baku digunakan untuk menentukan materialmana yang telah dimiliki.

c)            Sistem material requirements planning bekerja berhubungan dengansystem capacity requirements planning untuk memastikan bahwaproduksi terjadwal itu sesuai dengan kapasitas pabrik. Output utamayang dihasilkan adalah jadwal pesanan terencana (planned orderschedule), yang mendaftarkan jumlah kebutuhan tiap materialberdasarkan periode waktu. Sedangkan output lainnya mencakupperubahan pesanan terencana, laporan perkecualian, laporan kinerja,dan laporan perencanaan.

d)            Sistem pelepasan pesanan (order release system) menggunakan jadwalpesanan terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasanpesanan.



?             Manufacturing Resource Planning (MRP II)

Manufacturing Resource Planning (MRP II) merupakanpengembangan konsep MRP qdi luar area manufaktur sehingga dapatmeliputi seluruh perusahaan.Sistem MRP II mengintegrasikan semuaproses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemenmaterial. MRP II dapat bertukar data dengan subsistem informasiakuntansi yang terlibat dalam arus material (pemasukan pesanan,penagihan, piutang dagang, pembelian, penerimaan, hutang dagang, danbuku besar).

Adapun beberapa manfaat MRP II, antara lain yaitupenggunaan sumber daya yang lebih efisien, perencanaan prioritas yanglebih baik, pelayanan pelanggan yang meningkat, semangat kerja pegawaimeningkat, dan informasi manajemen yang lebih baik.





?             Manfaat MRP II


Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1.            Penggunaan sumber daya yang efisien
2.            Pererencanaa prioritas yang lebih baik
3.            Pelayangan pelanggan yang meningkat
4.            Informasi manajemen yang lebih baik







?             Just in Time (JIT)

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemenfabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnyahanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saatdibutuhkan oleh konsumen.Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):

?             Arus material lebih cepat
?             Ukuran lot kecil
?             Waktu
?             Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
?             Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
?             Komputer tidak ditekankan


Pendekatan Just-In-Time


Pendekatan ini menjaga arus material melalui pabrik hinggaminimum dengan menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja tepatpada waktunya (just in time).Just-In-Time mencoba untukmeminimumkan biaya persediaan dengan memproduksi pada jumlah yanglebih sedikit.Dan waktu adalah kunci dari sistem ini.


Pasokan bahan bakumulai memasuki jalur perakitan.Pekerja pertama menyelesaikan langkahproduksi pertama dan menyisihkan barang itu.Pekerja selanjutnyamemungut barang tersebut dan melakukan langkah kedua.


Proses ini terusberlanjut dari satu langkah produksi ke yang lain. Jika seorang pekerja siapuntuk barang selanjutnya, ia memberi tanda pada pekerja sebelumnya.Just-In-Time tidak sesuai untuk situasi yang sangat bervariasidalam volume produksi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalampermintaan pelanggan.









?             Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Computer Integrated Manufacturing (CIM) adalah filosofi manajemenyang menyatakan bahwa semua teknologi produksi dan informasi harusbekerja sama. CIM adalah suatu cara memandang sumber daya produksiperusahaan sebagai satu system tunggal serta mendefinisikan, membiayai,mengelola, dan mengkoordinasikan semua proyek perbaikan berdasarkan caramereka mempengaruhi keseluruhan system.


CIM adalah suatu pandangansistem dari produksi daripada pandangan per bagian dari masa lampau, yanghanya berkaitan dengan bagian-bagian secara terpisah.Jika diterapkan sepenuhnya di perusahaan manufaktur, CIMmengintegrasikan sistem produksi fisik dan sistem informasi.


CADmenyediakan hubungan antara dua jenis system utama, menghasilkanspesifikasi rancangan yang digunakan untuk memandu CAM dan Robotikdalam sistem fisik. Subsistem informasi yang menggambarkan kaitan terkuatdengan CAD adalah system informasi manufaktur, sistem infornformasi eksekutifdan subsistem organisasi lain.
               







I.             Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur


informasi manufaktur digunakan baik dalam penciptaanmaupun dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleheksekutif perusahaan, manajer di area manufaktur, dan manajer di area lain.

Para eksekutif, termasuk wakil presiden direktur manufaktur,menerima informasi dari semua subsistem output. Superintendent pabrik jugamenggunakan ikhtisar output yang menjelaskan seluruh operasi.

Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu.Pemasaran tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas, dan penyediaankarena factor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk.

Manajerkeuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan, karenadigunakan dalam menentukan investasipersediaan, dan pada subsistemproduksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenaikonstruksi atau perluasan pabrik.











J.             BAGAIMANA MEMANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR


?             Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik.

?             Informasiitu digunakan oleh eksekutif perusahaan.

?             Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarealain.

?             Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semuasubsistem out put.

?             Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakanseluruh operasi.

?             Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu pemasar tertarik padaaspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebutmempengaruhi penjualan produk.

?             Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistempersediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atauperluasan pabrik.
















BAB III

PENUTUP


1.            KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat penyusun peroleh dari makalah Sistem Informasi Manufaktur ini adalah sebagai berikut :

1)            Sistem Informasi Manufaktur adalah solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan system informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

2)            Sistem informasi manufaktur terdiri dari 3 sub sistem input dan 4 sub sistem output

3)            Di dalam sistem informasi manufaktur, komputer mempunyai 2 sifat yaitu sebagai sistem fisik (digunakan pada saat proses produksi dan pengontrolan) dan sebagai sistem informasi ( yang memberikan data informasi yang akurat ).

4)            CAD, CAM, dan Robotic merupakan bagian dari komputer sebagai sistem fisik yang membantu dalam proses produksi di dalam perusahaan.

5)            CAD dalam design, CAM dalam implementasinya dan robotic sebagai tenaga penggerak.

6)            ROP,MRP, MRP II, dan JIT adalah bagian dari computer sebagai system informasi yang berfungsi untuk memaksimalkan hasil output perusahaan dan meminimalisasi jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada saat berproduksi









2.            Saran

Karena Keterbatasan penulis ,baik dari segi pemahaman keilmuwan maupun wawasan pengetahuan penulis melihat masih banyak kelemahan dan kekurangan baik yang terdapat dalam diri penulis, objek permasalahan maupun pembaca secara umum, maka disini kami mengungkapkan saran saran sebagai berikut:

•             Kurangnya ilmu pengetahuan yang terdapat dalam diri penulis mengakibatkan kurang baiknya penyusunan makalah ini maka Penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar Penulis mampu memperbaiki segala kekurangan dalam penulisan makalah berikutnya.

•             Penulis mengharapkan setelah membaca makalah ini, sebaiknya pembaca mampumengamalkan pemikiran pemikiran yang dikembangkan oleh penulis selama tidak menyimpang dari peraturan yang ada.




























DAFTAR PUSTAKA



Pohan, H. I., dan K. S. Bahri, 1977. Pengantar Perancangan Sistem, Erlangga.

Macleod, R., 1995. Sistem Informasi Manajemen 2, Jakarta

http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial

http://putra.ugm.informatika.com

Solution, W.2005. Sistem Informasi Manufaktur dengan VB 2005 dan SQL Server 2005, Elex Media Komputindo

Macleod, Jr Raymond,. 2001. Manajement Information System.Prentice Hall International





DOWNLOAD MATERI INI



DOCUMENT



POWER POINT