Pengertian Sistem Informasi


Definisi sistem


Sistem adalah suatu kelompok elemen yang berinteraksi atau saling tergantung
secara teratur yang membentuk satu kesatuan menuju  pencapaian suatu  tujuan. Setiap sistem harus memiliki paling sedikit tujuh elemen yang saling bekerjasama agar mencapai tujuan dari sistem  itu.

Ketujuh elemen dari sistem  adalah:
·         tujuan (objectives)
·         pelanggan (customers)
·         output
·         proses
·         input
·         pemasuk (supplier)
·         pengukuran (measurements).




Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem informasi manufaktur dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah untuk bidang manufaktur, dengan menggunakan sistem informasi yang lain.Beberapa pengertian sistem dari beberapa tokoh, sebagai berikut :


§  Alter (1992)
SistemInformasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

§  BodnardanHopwood (1993)
Kumpulan perangkat keras dan perangkatlunak yang dirancang untuk mentranformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.

§  Gelinas, OramdanWiggins (1990)
Sistem Buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis computer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.


§  Hall (2001)
Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada para pemakai.


§  Turban, MCLeandanWetherbe(1999)
Mengumpulkan, Memroses, Menyimpan, Menganalisis dan Menyebarkan Informasi untuk tujuan yang spesifik.


§  Wilkinson (1992)
Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusiadankomputer) untuk mengubah masukan menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan.






 LINGKUP KAJIAN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti disiplin matematika atau ekonomi. Karenanya, sebelum membahas tentang metodologi penelitian sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin yang lain.

Secara garis besar, lingkup penelitian sistem informasi meliputi pengembangan, penggunaan dan aplikasi sistem informasi oleh individu, organisasi dan masyarakat (Baskerville & Myers, 2002). Domain yang sangat luas ini memungkinkan adanya diskursus antara disiplin ini dengan disiplin yang lain. Bagian selanjutnya akan membahas secara garis besar diskursus yang terjadi.




 Pandangan Konvensional

Pada masa perkembangan awal sistem informasi dua dekade yang lalu, pada ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada bidang ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (Baskerville & Myers, 2002). Keen (1980) menyatakan bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada disiplin acuan (reference discipline). Karena disiplin acuan lebih matang daripada sistem informasi, maka para peneliti sistem informasi dapat meminjam dan mempelajari 70 Wahid – Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Sebuah Gambaran Umum teori, metode, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualias dalam bidang disiplin acuan.

Sejak saat itu, para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikan disiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Pada awal perkembangannya, sistem informasi utamanya didasarkan pada bidang rekayasa atau teknik, ilmu komputer, teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision theory). Pada awalnya, pada ahli di bidang sistem informasi mempunyai latar belakang pendidikan dalam disiplin-disiplin ini. Sehingga, tidak mengherankan, jika disiplin-disiplin ini dianggap mendasari sistem informasi (Keen, 1980; Mendelson, Ariav, DeSanctis, & Moore, 1987).




Sejalan dengan perkembangan sistem informasi, disiplin acuan sistem informasi menjadi semakin banyak. Culnan (1987) mengklasifikasikan disiplin acuan sistem informasi ke dalam tiga kategori:

1.      Teori fundamental (fundamental theory). Yang termasuk dalam kategori ini
antara lain adalah ilmu sistem.
2.      Disiplin dasar (undelying disciplines). Termasuk dalam kategori ini di antaranya
adalah ilmu politik, psikologi, dan sosiologi.
3.  Disiplin terapan yang terkait (related applied discplines). Ilmu komputer, akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains manajemen adalah contoh disiplin yang masuk dalam kategori ini.



Daftar disiplin acuan sistem informasi semakin panjang sejalan dengan perkembangannya, seperti arsitektur (Lee, 1991), ekonomi (Bakos & Kemerer, 1992), dan antropologi (Avison & Myers, 1997).


Menurut Baskerville dan Myers (2002), hanya sedikit ahli sistem informasi yang mempertanyakan kembali asumsi yang menyatakan bahwa sistem informasi didasar3kan pada disiplin lain yang menjadi acuan dan lebih fundamental, dan sebaliknya, sistem informasi tidak mempunyai tradisi penelitian sendiri. Hal ini berarti, para peneliti sistem informasi meminjam dan mempelajari teori, metode,


Dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapi para
peneliti disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari metode, teori, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam bidang sistem informasi. Dengan demikian, alir pengetahuan dan informasi hanya satu arah (lihat Gambar 1).


Baskerville dan Myers (2002) mengandaikan disiplin sistem informasi berada dalam komponen terakhir dalam rantai makanan intelektual. Menurut mereka, pandangan konvesional ini sekarang sudah kedaluwarsa.





Kondisi Kini

Perkembangan dalam bidang penelitian sistem informasi telah menjadikannya mempunyai tradisi penelitian tersendiri Baskerville dan Myers (2002). Lee (1991) mendifinisikan lingkung kajian dan perspektif dalam penelitian sistem informasi lebih dari sekedar menguji sistem teknologi, atau sistem sosial, atau bahkan dua-duanya.

Tetapi penelitian dalam bidang ini juga menginvestigasi fenomena yang muncul ketika kedua sistem berinteraksi. Hal inilah yang membedakan pespektif penelitian dan lingkup kajian sistem informasi berbeda dengan disiplin lain. Davis (2000) mengidentifikasi lima bidang kajian yang berkembang dalam bidang sistem informasi .

Sejalan dengan perkembangannya, bidang sistem informasi juga mempunyai banyak hal yang bisa digunakan oleh peneliti dalam disiplin lain. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa kini teknologi dan sistem informasi digunakan hampir pada semua sektor. Sistem informasi penting untuk sektor swasta dan pemerintah, individu, organisasi, negara, dan organisasi antarnegara. Sistem informasi menyebar ke banyak bidang seperti pertanian, manufaktur, jasa, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan pemerintahan. Fenomena dimana teknologi dan sistem informasi dengan cepat menjadi bagian dari masyarakat\ menjadikan banyak disiplin ilmu menaruh perhatian pada teknologi ini. Peneliti dalam bidang lain menyadari bahwa banyak hal yang terjadi karena pengaruh teknologi informasi.

Sebagai contoh, para peneliti bidang pemasaran sekarang menaruh perhatian pada e-commerce dan pengaruh teknologi baru pada perilaku konsumen, periklanan, dan sebagainya. Peneliti dalam bidang pendidikan, di antaranya meneliti penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran dan penggunaan Internet untuk pendidikan jarak jauh. Peneliti dalam bidang administrasi pemerintahan sekarang juga menaruh perhatian dalam e-government dan hal-hal yang terkait dengannya. Penelitian dalam bidang lain seperti bisnis internasional, studi komunikasi dan media, manajemen sumberdaya manusia, dan manajemen operasi juga banyak menaruh perhatian pada sistem informasi.